Begitu kaya akan flora pasti fauna juga, karena keberada antara flora dan fauna begitu erat kaitannya. Flora yang terjaga berarti vegetasi yang rimbun nan asri dan ini menjadi rumah bagi fauna yang endemik/asli sepadan sungai itu. Sepadan Sungai Brantas Desa Torongrejo Kec. Junrejo Kota Wisata Batu yang menjadi Jalur Rafting bagi Batu Rafting masih memiliki keeksotikan dalam flora dan fauna, sepadan Sungai nan asri dan rimbun menjadikan tempat bagi berkembang biaknya fauna. Salah satu yang sering dijumpai disini oleh pengunjung Rafting di Batu Rafting adalah sebangsa Reptil sungai atau biasa disebut Nyambik oleh penduduk desa setempat.
Nyambik atau bahasa yang lebih familier adalah Biawak adalah termasuk kadal besar, suku biawak ( Varanidae ). Bayawak adalah sebutan untuk bahsa Sunda, Berekai dalam bahasa Madura, serta Monitor Lizard atau Goanna dalam sebutan Inggris. Bila melihat bentuk dari hewan ini bisa jadi akan mengingatkan kita pada hewan-hewan seperti Komodo atau bahkan Buaya. Secara fisik hewan-hewan ini hampir sama, bahkan akan sangat sulit untuk membedakan kalau tidak benar-benar mengerti secara spesifik perbedaannya. Kalau diibaratkan seperti manusia, biawak, tokek, kadal, komodo bahkan buaya adalah satu rumpun. Identitas satu rumpun diperoleh hewan ini dari rumpun reptil, melihat bentuk biawak siapapun pasti akan kaget. Sesungguhnya apa sih biawak itu ?. Seperti dijelaskan diawal bahwa BIAWAK / NYAMBIK adalah binatang yang masuk dalam kategori reptil, biawak masuk dalam golongan kadal raksasa. Biawak umumnya ditemukan atau dilihat secara tidak sengaja di jalur Rafting ini. Tetapi anda kan mudah menjumpai di sepada sungai ini karena kontur bertebing serta tanaman yang masih lebat menciptakan tingkat kelembaban yang tinggi dan dekat sekali dengan air adalah tempat yang ideal bagi biawak/nyambik. Biawak / Nyambik dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya memangsa hewan-hewan yang terhitung kecil, seperti serangga, yuyu atau kepiting kecil sungai, kodok, ikan, tikus dan lain-lain. Binatang ini mempunyai kemampuan dalam memanjat sehingga memungkinkan juga untuk memangsa burung. Biawak / Nyambik berkembang biak dengan cara bertelur, temperatur yang hangat akan membantu dalam penetasannya, makanya Biawak / Nyambik menutup telur-telurnya dengan pasir dan ranting serta daun kering guna meningkatkan suhu telurnya. Inilah yang menjadi daya tarik dan destinasi wisata alam di jalur Rafting di Batu Rafting. Ayohh… datang ke Kota Wisata Batu dan bergabunglah dengan Batu Rafting. Nikmati dan rasakan sendiri.